Selasa, 17 Maret 2009

DARI JOGJA UNTUK MANGGARAI TIMUR

DARI JOGJA UNTUK MANGGARI TIMUR
(sebuah catatan untuk tanah tercinta)

oleh Alfred Y. Tuname

A. Pengantar
Yogyakarta merupakan sebuah propinsi yang memiliki banyak prestasi dengan sederet ikon yang berdiri di balakang namanya. Yogyakarta adalah kota budaya, kota pendidikan, kota pelajar, kota pariwisata, kota perjuangan, kota gudeg, kota sepeda, kota reformasi, dan Indonesia kecil. Ikon-ikon inilah yang menjadikan kota Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri. Oleh sebab itu, banyak generasi muda dari berbagai propinsi dan daerah datang ke kota ini dengan berbagai alasan. Tentu saja, alasan yang paling dominan adalah untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk alasan itu pula, generasi muda Manggarai khususnya Manggarai Timur datang ke kota ini.

Generasi muda Manggarai Timur yang kemudian disebut mahasiswa Manggarai Timur disela-sela kesibukan kuliah membentuk organisasi yang bersifat kekeluargaan. Dengan semangat kekeluargaan pula dibentuklah Ikatan Keluarga Besar Manggarai Timur Seluruh Yogyakarta (Ikamarsta) pada tahun 2007. Ikamarsta mengayomi mahasiswa Manggarai Timur dan orang tua yang berasal dari Manggarai Timur. Ikamarsta dibentuk bukan saja sekadar sebagai wadah nostalgia tetapi sebagai organisasi yang visioner. Organisasi ini memiliki visi yaitu membangun kesadaran kritis dan solidaritas dalam semangat persaudaraan. Harapannya adalah masyarakat Manggarai Timur Yogyakarta memiliki kesadaran, sikap dan perilaku berbasis budaya Manggarai. Jargonya adalah kudut neka hemong kuni agu kalo.

B. Ikamarsta dan Manggrai Timur
“fundamentally, there is no right education except growing up into a worthwhile world” merupakan kalimat Paul Goodman yang sudah memberikan amunisi pada semangat ase kae Ikamarsta untuk berkarya. Sebagai mahasiswa mereka tidak saja belajar tetapi mereka juga dituntut untuk menjadi agent of change yakni generasi muda yang memiliki kesadaran kritis sehingga mampu melihat dunia dan permasalahnya dengan jelas. Namun, tidak berhenti di situ, mereka juga harus berbuat yang bernilai untuk “growing up into a worthwhile world”. Dalam kaitan dengan itu, Anak-anak Ikamarsta memiliki peranan dan bertanggung jawab dalam rangka membuat dunia lebih baik khususnya Manggarai Timur. Oleh sebab itu, Ikamarsta harus turut berperan serta aktif dalam membantu membangun masyatakat Manggarai Timur yang sejahtera dan berkeadilan.




Kabupaten Manggarai Timur merupakan sebuah kabupaten baru yang disahkan oleh DRP RI pada 17 Juli 2007 sebagai hasil pemekaran dari kabupaten Manggarai menurut amanat undang-undang Dasar 1945 yang telah diamandemen, pasal 18 dan Undang-Undang Otonomi Daerah nomor 32 ahun 2004, pasal 4. Kabupaten ini memiliki enam kecamantan (Poco Ranaka, Borong, Kota Komba, Lambaleda, Elar Dan Sambi Rampas), luas wilayah 2. 643,41 km persegi dan jumlah penduduk ± 232.020 jiwa .

Selain telah dibaptis sebagai kabupaten baru, kabupaten Manggarai Timur memiliki predikat daerah otonomi yang luas. Menurut Sabaruddin, penekanan defenisi daerah otonomi adalah lebih berorientasi kepada masyarakat, kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyatakat setempat menurut prakarsa sendiri . Dan pada dasarnya, pemekaran kabupaten bertujuan untuk mendapatkan keadilan dan pemerataan dengan cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat ekonomi pembangunan, mempercepat proses demokrasi, meningkatkan pelayanan publik dan pada waktu yang bersamaan dengan membawa pemda yang baru untuk lebih dekat dengan rakyat. Dari sisi politik, tujuan pemekaran adalah untuk mengakhiri sistem sentralisasi serta mempercepat tuntutan proses demokratisasi melalui sistem desentralisasi . Di sisi lain, pemekaran merupakan upaya pemerintah pusat untuk mencegah tindakan separatisme sebagai akibat ketimpangan pendapatan daerah dan pudarnya semangat nasionalisme. Dari sisi ekonomi, pemekaran bertujuan, pertama, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah yakni meningkatnya lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat. Kedua, adanya desentralisasi fiskal diharapkan dapat mengatasi masalah ketidakefisienan pemerintah yang diukur dari besaran dari biaya transaksi, ketidakstabilan makro ekonomi yang diukur dari tingkat inflasi dan pengangguran daerah, serta kelambanan pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDRB. Ketiga, dengan pemekaran ini diharapkan dapat menurunkan level pelayanan masyarakat ke tingkat wilayah administrasi paling bawah sehingga dapat mengelola pembangunan daerah menjadi lebih cepat dan akurat. Dan keempat, dengan otonomi daerah ini diharapkan anggaran daerah dapat mengalir menuju sektor atau masyarakat dengan tepat sasaran sehingga dapat mencapai kegiatan pembangunan daerah yang merata dan tepat di masing-masing daerah.

Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan pemerintah yang pro rakyat. Pemerintahan yang pro rakyat adalah pemerintah yang tidak mempermainkan kepentingan rakyat demi untuk memperoleh imbalan materi tertentu. Filsuf Michael Foucault menyatir pemerintah sebagai alat utama kekuasaan politik bahwa tujuan pemerintah bukanlah aksi memeritah itu sendiri, melainkan kesejahteraan, perbaikan kondisi, peningkatan kesejahteraan, umur panjang dan kesehatan bagi masyarakat. Dalam pandangan Marzuki, hal ini disebut disebut sebagai “politik untuk mensejahterakan rakyat” . Bagi Marzuki, untuk mewujudkan kesejahteraan itu, mula-mula pemerintah harus mampu dan mau memciptakan sistem yang fair dan adil. Sistem ini selalu melihat dan melayani kepentingan rakyat banyak di atas kepentingan suku atau golongan.

Sebelum menjabat sebagai bupati dan wakil bupati defenitif Manggarai Timur, Drs. Yoseph Tote, M.Si dan Andreas Agas, SH.M.Hum dalam kampanyenya mencanangkan program-program yang berprioritas pada masalah komoditi hasil pertanian (cengkeh, kopi,vanili, kemiri dan kakao) kesehatan, pendidikan serta iklim pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang mengutamakan asas transparansi serta bertanggung jawab penuh pada rakyat sebagai salah satu bagian dari rakyat yang harus ke kembali kepada rakyat . Sebagai warga Manggarai Timur di perantauan, Ikamarsta menilai program ini cukup fair dan adil kepada rakyat. Dikatakan demikian, sebab faktor unggulan Manggarai Timur adalah sektor pertanian dan perkebunan. Mayoritas masyarakat Manggarai Timur adalah petani. Dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus memprioritas pertumbuhan sektor pertanian. Di sisi lain, buruknya kualitas kesehatan, pendidikan dan public services harus menjadi perhatian serius seluruh jajaran pemeritahan daerah Manggarai Timur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Manggarai Timur. Dan kualitas SDM yang baik memiliki korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Tentu saja semua masyarakat Manggarai Timur menanti sejauh mana realisasi kampanye tersebut.

Namun, dalam mewujudkan masyarakat Manggarai Timur yang sejahtera disadari tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Begitu banyak persoalan, rintangan dan tantangan yang harus dihadapi pemerintah. Pemerintah pun tidak dapat bekerja sendirian untuk mewujudkan cita-cita bersama itu. Semua elemen masyarakat Manggarai Timur (pemerintah, gereja, korporasi, masyarakat sipil) harus saling bersinergi dan bekerja sama untuk membangun Manggarai Timur demi mewujudkan cita-cita kolektif, masyarakat Manggarai Timur yang sejahtera dan keberkeadilan.

Dari perantauan, Ikamarsta sebagai bagian dari elemen masyarakat Manggarai Timur bertekad untuk membantu mewujudkan masyarakat Manggarai Timur yang sejahtera dan berkeadilan. Ikamarsta pun siap untuk bersinergi dengan elemen manapun guna terwujudkan cita-cita bersama tersebut. Dan sebagai generasi muda Manggarai Timur, kami mewujudkan cita-cita bersama itu dengan menyiapkan diri sebagai generasi yang berkualitas; berpikir kritis, kreatif dan memiliki skill. Sejak terbentuknya Ikamarsta sebagai organisasi telah melaksanakan kegitan yang konstruktif. Pada tanggal 20 dan 21 Oktober 2007, Ikamarsta menyelenggarakan Diskusi Bersama dan Pentas Budaya Tarian Caci Manggarai dalam rangka menyambut pembentukan Kabupaten Manggarai Timur. Diskusi Bersama dengan tema besar “Jogja Untuk Manggarai Timur” dibawakan oleh lima panelis yaitu Drs. Fredy Pantas, M.Sc, Dr. Nicolaus Got, Ben Senang Galus, Gregorius Sadhan, dan Rm. Feri Warman,Pr. Diskusi ini bertujuan untuk memberi ruang discourse untuk melihat potensi dan tantangan Manggarai Timur setelah terbentuk sebagai sebuah kabupaten yang otonom. Sementara Pentas Budaya Tarian caci Manggarai yang menghadir keluarga Manggarai Solo sebagai meka landang dan dibuka secara resmi oleh Bapak Wali kota Yogyakarta disambut antusias oleh seluruh masyarakat Manggarai Yogyakarta dan Solo serta masyarakat Yogyakarta setempat Pentas Budaya Tarian Caci dirayakan sebagai pesta bersama menyambut kelahiran kabupaten baru Manggarai Timur. Semua kegiatan tersebut berjalan sukses dan aman dibawah koordinasi Ketua Panitia Alfred Yohanes Tuname dan Ketua Ikamarsta periode 2007/2008 Mardilianus Suhardi. Sebagai sumbangsih kami terhadap kabupaten tercinta Manggarai Timur, kami lampirkan hasil-hasil Diskusi Bersama dan Pentas Budaya Tarian Caci Manggarai berupa naskah dan video live (VCD).
Setelah masa dormansinya yang cukup panjang, Ikamarsta memulai kegiatannya dengan pemilihan ketuanya yang baru untuk periode 2008/2009 pada bulan Oktober 2008. Ada pun ketua terpilih adalah enu Maria S. Irene. Kemudian diikuti dengan ziarah bersama keluarga Ikamarsta di Gua Maria Sri Ningsih, Klaten pada tanggal 14 Februari 2009. Dan pada tanggal 26-29 Maret 2009, Ikamarsta menyelenggarakan Turnamen Bola Voli Putri dalam rangka menigkatkan persaudaraan enu-enu Manggarai di Yogyakarta. Turnamen ini merupakan turnamen bola voli putri pertama untuk orang Manggarai di Yogyakarta.

2 komentar:

  1. Salam
    Bpk. Alfred atau rekan2 lain, kalau boleh, adakah rekan2 yang tahu lambang dari Kabupaten Manggarai Timur, jika berkenan kiranya mohon bantuannya untuk dapat mengirimkannya pd saya by email ke satria_niceguyz@yahoo.com

    Terima kasih
    Herry

    BalasHapus
  2. http://forum_manggarai.0fees.net

    BalasHapus